Sabtu, 05 November 2016

BAB 2 : PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal.

Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan


1. Tempat Kedudukan Perusahaan
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya

2. Letak Perusahaan

Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah:
* Harga bahan mentah/bahan pembantu
* Tingkat upah buruh
* Tanah
* Pajak
* Tingkat bunga
* Biaya alat produksi tahan lama
* biaya atas jasa pihak ketiga

 Perusahaan dan Lembaga Sosial             

Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Berdasarkan pemisalan ini dapat ditunjukkan, pada tingkat kapasitas produksi bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Di sisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Unit kegiatan seperti ini sering disebut sebagai lembaga sosial seperti halnya lembaga sosial lainnya, misalkan kehidupan keluarga, RT, yayasan sosial, koperasi dan sebagainya. 
Dengan demikian yang membedakan perusahaan dengan lembaga sosial terletak pada penekanan/prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup dan tanggung jawab sosial. Lembaga sosial lebih menitikberatkan prioritasnya pada tanggung jawab sosial (dalam hal ini laba tidak menjadi tolak ukur keberhasilan). Sebaliknya, perusahaan yang berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai maksimum (laba merupakan tolak ukur keberhasilan).

Jadi perbedaan antara perusahaan dan lembaga sosial yaitu kalo perusahaan,dlm pendiriannya mereka berorientasi pada profit…artinya,perusahaan didirikan utuk menghasilkn laba..sedangkn lembaga sosial,berorientasi non profit.. misalnya seperti Panti Asuhan, lembaga swadaya masyarakt (lsm),ylki,dll


Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan


                Perusahaan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya untuk menjalin hubungan baik. Interaksi dengan lingkungan sekitar merupakan salah satu faktor pendukung untuk memajukan dan mencapai tujuan perusahaan. Karena perusahaan dengan keadaan lingkungan sekitarnya saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan perusahaan juga memberikan dampak yang baik dan yang buruk bagi perusahaan. Dampak yang positif membantu perkembangan perusahaan , sedangkan dampak negatif harus segera di hindari atau diatasi oleh perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dengan mudah oleh perusahaan lain yang dapat beradaptasi dan membaur dengan perusahaan.Lingkungan perusahaan dibedakan menjadi dua menurut yang sudah beredar di masyarakat.

1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi barang dan jasa suatu perusahaan dan mempengaruhi hasil hasil produksi.
Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi yaitu :
-          Tenaga kerja
-          Modal
-          Sumber daya alam
-          Teknologi
Keempat faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu faktor tersebut tidak ada maka kegiatan produksi perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.

2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ialah faktor yang tidak memberikan pengaruh langsung terhadap kegiatan yang ada di perusahaan. Meskipun tidak berpengaruh langsung namun harus tetap ada faktor dari lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :

a.       Lingkungan eksternal Makro
Lingkungan yang tidak langsung mempengaruhi perusahaan terutama dalam bidang kegiatan usaha. Seperti keadaan alam , politik dan hankam , hukum , pendidikan dan kebudayaan , kependudukan , hubungan internasional.

b.      Lingkungan eksternal Mikro
Lingkungan ekternal yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha dalam perusahaan. Contoh dari lingkungan ekternal mikro ialah supplier , perantara , teknologi , pasar dan lain-lain.
Lingkungan seperti yang menyangkut bidang perekonomian juga mempengaruhi perusahaan. Lingkungan ekonomi berpengaruh erat dengan pasar dalam kegiatan jual beli barang dagang maupun jasa. Bidang politik , hukum , dan hankam juga mempengaruhi perusahaan untuk membantu mengatur kegiatan perusahaan

Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan

Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar